Powered by Blogger.
RSS

Holiday in Sawarna part. 1


Hm, hari itu Jumat sore, ketika Aku sedang rapat PT Workcamp in Jepara di Lobi A FKM, aku mendapat sms dari Lia, yang intinya dia ngajak Aku buat ikutan berlibur ke Sawarna.
~I'm happy~

Senin, 24 Desember 2012, kami janjian untuk ketemu di depan Margo jam 05.30 WIB. Pagi itu Aku sudah mau berangkat ketika jam menunjukkan waktu 05.25 WIB, ketika itu Aku sms Tiwi. Dia bilang dia masih siap-siap karena sebelumnya dia nyuci baju dulu, akhirnya ya sudah, Aku jadinya berangkat ketika jam menunjukkan hampir jam 6 pagi. Dan ternyata ketika Aku sampai di depan gang kapuk, Tiwi juga masih di depan gang pinang, dan akhirnya kita naik angkot bareng.

Sampai di depan Margo, ternyata yang baru ada disana itu Dwi, kak Erni, dan Tiara (adeknya Tiwi). Tidak lama kemudian Lia dan Herry datang. Dan menyusul kemudian Afif datang. Kami hanya tinggal menunggu Ria, Rizal, dan temannya Rizal, yang belakangan aku ketahui adalah Duago, teman satu kelas di OBM dulu. Hampir jam 07.30 WIB semua ngumpul dan akhirnya bersiap berangkat (Ngaret jauh).

Diawal perjalanan, Aku dan Duago (Satu motor) hampir nyasar karena Duago salah ngikutin orang. Untung aja, kita sadar gak jauh dari persimpangan menuju Grand Depok City. hahahaaa.. Jadinya Duago agak ngebut bawa motornya, supaya bisa nyusul yang lain. Oya, bersama kami ada Rizal dan Tiara (satu motor).

Sepanjang perjalanan, bisa dibilang cukup melelahkan, Hm... Tapi tetap mengasyikkan. Awalnya Aku dan Duago gak banyak bicara, tapi nantinyaaa..... hahahhaaaa Jadi, ceritanya itu jari kaki Duago luka, dan dia cuma bawa kapas. OH MY GOD! Bahaya banget padahal ngebersihin luka pake kapas, bisa lengket ke lukanya. ckckckk

Berinisiatif untuk mengobati luka di jari kakinya Duago (Secara Aku temannya dan satu motor lagi), akhirnya disela-sela ngebutnya Duago membawa motor, kami mampir di sebuah warung. Lucunya, waktu kami mau beli, semua temen-temen pada lewat gitu aja, Lia nyadar kami berhenti tapi dia juga bingung kenapa yang lain tidak berhenti. Dan lucunya lagi, yang punya warung gak punya uang kembalian, akhirnya Duago ngebeliin sisa uangnya dengan snack ringan. Lagi-lagi Duago ngebut untuk ngejar yang lainnya.

Teman yang baik hati, mereka menunggu kami dipersimpangan karena khawatir kami salah belok. Btw, Aku sempat ngirim sms ke mereka kalo kami berhenti sebentar untuk mengobati lukanya duago. Istirahat sebentar sambil menikmati sarapan kami yang seadanya (bisa disebut sarapan gak ya?), sekalian yang cowok-cowok pada ngisi bensi dulu. Akhirnya perjalanan kami lanjutkan kembali.

Ini dia ceritanya dimulai. Perjalanan ini dipenuhi dengan yang namanya NGEBUT. wuuuuussshhh! Karena satu jalur akhirnya Duago ngebut, Aku ngerti siy. Karena jalannya berkelok-kelok dan tanjakan turunan tanjakan, jadi lebih baik ngebuut aja. Tanpa kami sadari jarak kami dengan yang lainnya terlampau jauh. Akhirnya kami berhenti sebentar untuk menikmati suasana desa dan menunggu sambil makan snack. sekitar 15 menit mereka akhirnya muncul juga dan kami bareng lagi.

Bagian mana yang paling berkesan untukku? Yaitu saat kita tiba di Pelabuhan Ratu. PANTAI. Satu kata, tapi berjuta kenangan. Maksudku bukan Pelabuhan Ratunya, tapi PANTAI. Kenapa? Karena seperti yang kamu tahu, rumahku termasuk dekat dengan pantai. Banyak kenangan disana dari kecil sampai gede. Di Depok atau Jakarta tidak ada pantai yang bagus dan ombaknya keren.

Ngeliat ombak yang datang bergulung-gulung membuatku ingin segera menyambut deburannya. Pengen rasanya ngelompat dari motor dan lari menuju pantai, bermain kejar-kejaran dengan ombak. Tapi apa daya, tujuan kami sebenarnya (Sawarna) masih jauh. Jadi kami tidak bisa mampir-mampir terlalu lama dan di banyak tempat. Bisa-bisa kami sampainya malam.


Di tengah perjalanan dari Pelabuhan Ratu hingga Sawarna, kami berhenti dua kali. Pertama saat adegan kak Erni dan Ncan (satu motor) hampir jatuh. Kami berfoto-foto menggunakan helm dengan latar pantai. Kali kedua kami berhenti, di rimbunan pohon di dekat sebuah kedai. Dari sana kami juga bisa melihat pantai. Kami beristirahat dan berfoto-foto lagi.


Kami menginap disebuah rumah yang disewakan selama 2D1N. Setelah meletakkan barang-barang dan sebentar istirahat dan shalat, kami berjalan menuju pantai yang berada tidak jauh dari tempat kami menginap. Disanalah mulainya petualangan yang lebih seru lagi.


PANTAI. PANTAI. PANTAI. Huaaaahhhhh...
Melihat pantai membuatku ingin segera menyeburkan diriku kesana. Tapi, aku tidak membawa baju yang banyak. Jadinya Aku hanya membasahi diriku hingga yaaahhh... basah orang normal lah yaaa.. hahhaaa...

Aku, Ria, dan Tiara bermain kejar-kejaran dengan ombak. Kamu tahu apa serunya? Saat ombak masih bergulung-gulung kamu menantang ombak dengan berjalan ke dekatnya, semakin dekat semakin deg-degan. Ketika ombak semakin dekat, kamu berlari untuk menghindari basah di seluruh tubuhmu. Tentu saja ketika kamu berlari, kamu harus teriak. Teriak salah satu cara mengekspresikan diri loh.. Kalo buatku, itu untuk membuang stress. Tentu saja teriak yang Aku maksud adalah berteriak di pantai. hahahaaa


Part kedua yang bagus adalah melihat lukisan yang pudar. Kamu paham gak maksudnya? Jadi, begini ceritanya, kami berniat untuk melihat sunset dan saat itu mendung. Ditengah perjalanan menuju tempat itu, menjelang gerimis datang, awan hitam dilangit seperti meluruh ke lautan. Jika kamu melihat ke laut lepas, pemandangannya sungguh luar biasa. Kita bisa melihat awan hitam meluruh menuju laut lepas. sungguh indah ya Lukisan itu.

Part ketiga yang romantis. Saat hujan-hujan dan dalam keadaan lapar, Aku, Ria, dan Tiara mampir ke sebuah kedai untuk membeli gorengan. Rp 2.000,00 dapet 3. Kami membeli masing masing 2 buah. Sebenarnya bukan kami yang membeli, tapi Ria yang ngebayarin heheheee.. makasih Ria... Setelah itu, sambil menonton sunset, kami meminum kelapa muda bertiga. Romantisnya. Hm, ini salah satu anganku kalo ntar udah punya pendamping hahahaaa...

Part keempat yang kocak adalah saat kami pulang dari melihat sunset. Jadi, kami terpisah menjadi dua kelompok. Saat itu yang bareng Aku itu adalah Ria, Tiara, Afif, Lia, dan Herry. Jadi kami itu mau balik ke rumah tapi tidak tahu jalan pastinya, jadinya kami mengikuti jalannya motor dan itu jauh banget. Sepanjang perjalanan kami bermain lagi, bersandiwara. Bercerita tentang pangeran kodok dan putri kodok. Tahu gak, sangking jauhnya jalan yang kami tempuh, sang putri sampai empat kali jadi kodok. Kebayang jauhnya gak?

Part terakhir ini adalah sesi curhat. Saat makan malam berdua dengan Ria di warung bakso samping penginapan kami, Aku cerita ke Ria tentang masalah pribadi. Hm buka sedikitlah, yah, tentang jatuh cinta siy. Sudah. Cukup itu saja. Jangan lebih dari itu. heheheeeee

Begitulah, akhir hari ini ditutup dengan tidur. Oya, Jadi Aku tidur bareng Ria, Ncan, dan Lia. hahahaa
Di tengah malam, ketika panas sudah to the max, kami semua bangun dan ternyata kami berempat gak bisa tidur karena panasnya ruangan itu. Dan akhirnya kami bercerita sedikit. Di sela-sela tidurnya, Ria ngigau tentang tugas dengan Isti. Aku mimpi sedang wawancara skripsi. hahahaa Akhirnya Aku, Ncan, dan Ria pindah tidur ke lantai, biar lebih dingin. hahahaaaa
Jangan lupa baca apa?
Bismika Allahumma Ahya Wa Amut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 comments:

Hacantya said...

hehe, nice post Rin. Jadi inget dulu, perjalanan yang aneh campur-campur dudul juga tapi seru. :D

Rini Handayani said...

hahahahhahaaa.. Thank you. Thank you..
Ini beneran kayak Diary.. heheheee
Iya, cerita perjalanannya lucu banget yaa.. Kalo di ceritain, cerita perjalanannya yang lebih panjang dan seru.. :)