Powered by Blogger.
RSS

Ini suatu yang harus disyukuri atau disesali?

Kenapa tiap orang diberikan personaly yang berbeda-beda?

Agar dunia ini lebih berwarna. Kalau semua orang punya sifat yang sama, kebiasaan yang sama, kesukaan yang sama, pendapat yang sama, pasti dunia ini akan sangat membosankan.

Pernah mendengar hal seperti itu?
Terkait dengan tulisan diatas, aku ingin berkeluh kesah.
Aku tahu, seharusnya aku berkeluh kesah kepada Allah saja. Aku sudah berkeluh kesah pada-Nya. tetapi aku ingin sekali membagi keluh kesahku kepada diriku sendiri di masa depan, sehingga di masa yang akan datang, saat aku berusia lebih dewasa atau mungkin ketika anakku nanti seumuran denganku, aku mungkin bisa "meninjau" kembali masa ini dan mengambil pelajaran darinya.

Besok ceritanya aku bakal pergi ke Sawarna, buat refreshing sebelum UAS dan Prakesmas. Tugasku menganalisis hubungan Pengetahuan dan status KB sudah aku kerjakan tadi, tinggal pendalaman pembahasannya saja yang belum.

Mungkin agak gak nyambung dengan paragraf sebelumnya. Tapi aku mau bertanya, pernah benci dengan diri sendiri tidak? Aku pernah dan sering kali. Mari aku ceritakan sebagian episodenya.

Sudah pernah ku ceritakan tentang sedikit masa kecilku dan salah seorang teman kecilku yang bernama Ayuk Sari. Saat kecil, personaliti ku seperti seorang adik dan dialan kakaknya. Aku pemalu dibandingkan dengan anak sebayaku. Aku penakut dan suka sekali menangis padahal hanya diganggu sedikit saja. Seingatku, aku jarang tersenyum apalagi tertawa. Aku termasuk anak yang manja, meskipun aku anak pertama. Walaupun begitu, aku termasuk anak yang mandiri dan cukup berwibawa.

Saat memasuki SMP, pergaulanku dengan anak-anak yang baik-baik, bisa dikatakan aku termasuk low profile. Aku bermain dengan anak-anak yang biasa saja. Sebagian besar teman-temanku di SMP itu anak Rohis. Personaliti ku tidak berbeda jauh saat aku masih kecil. Aku menjadi lebih pemalu, lewat di depan cowok aja aku malu dan sering kali menundukkan kepala ku.

Saat SMP lah aku mengenal yang namanya passion membaca. Setiap jam istirahat, aku jajan ke kantin pada istirahat pertama, dan istirahat kedua aku pasti diperpustakaan, membaca. Aku juga sering kali meminjam buku perpustakaan. Oya, aku  juga suka sekali menyewa komik. Aku tidak suka pergi sendirian dan tipe pendiam, tetap jarang tertawa, sampai-sampai ada teman cowok dikelasku bilang kalo aku lebih cantik kalo lagi tersenyum, itu sangking jarangnya aku senyum.

Ketika SMA, aku mulai terbuka. Oya, btw saat kecil hingga SMP aku sangat tertutup. Jangankan sama teman, sama keluarga aja aku jarang sekali bercerita apa yang aku rasakan, meski aku ingin sekali, tapi entah kenapa aku gak bisa melakukannya.

Aku di SMA memang mulai terbuka, tapi bukan berarti aku sudah terbuka. banyak hal yang aku sembunyikan. Aku tidak sebaik yang kebanyakan orang pikir. Biar kan aku memberitahumu bagaimana penilaian sebagian orang kepadaku saat SMA. ANAK RAJIN, PINTAR, POLOS, BAIK, RAMAH, ANAK GURU. Hm, banyak pujian dan banyak pula cercaannya. Oya, saat SMA aku mulai banyak berbicara, banyak tersenyum, banyak tertawa, banyak bermimpi, tapi sifat pemalu, polos, dan penakutku tetap saja tidak bisa hilang.

Diawal aku masuk kuliah, oleh teman-teman yang sudah aku anggap keluarga sendiri, aku dikenal lebih dikenal kekanak-kanakan, polos, lugu, gak bisa ditinggalin sendiri, gak bisa pergi sendirian, gak bisa memilih, anak ayah, manja, cerewet kalo udah excited, tertutup. 

Sekarang bagaimana? tidak jauh berbeda.
Hanya saja aku mulai belajar untuk lebih berani.
Mari aku ceritakan tentang personaliti ku yang lain:
1. Profesional dan berpegang teguh dengan landasannya
aku mulai  belajar sifat ini saat aku menjadi staf Danus BEM IM FKM UI. Aku belajar untuk selalu profesional dalam urusan apapun. Aku sangat sebal dengan orang yang terlalu mudah goyah dengan keyakinannya. Dan  banyak juga yang sebal denganku karena terlalu strict.

2.  Sensitif.
Aku bisa sangat peka dengan orang-orang disekitarku, maksudku aku sangat peduli dengan orang-orang di dekatku. Aku akan mengingat apa yang mereka suka, apa yang mereka benci, apa yang mereka impikan, apa kebiasaan mereka. Karenanya aku terkenal perhatian.

3. Pengingat yang baik.
Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal yang baik. Aku bisa ngingat banyak hal. Termasuk apa yang pernah dikatakan seseorang, meski orang tersebut kadang lupa pernah mengatakan hal itu. Aku sering membantu mengingatkan orang-orang disekitarku. Tetapi kalau boleh aku berkeluh kesah, aku lelah dengan personalitiku yang seperti ini. Kau tahu sangat melelahkan.

Sebuah kombinasi yang amat buruk, pengingat yang baik, sensitif, dan tertutup.
kadang kala saat temanku bercanda kepadaku, aku terus menyimpan candaan mereka diingatanku, termasuk candaan yang mungkin membuat hatiku sedikit sakit, karena memang aku agak sensitif. Ketika aku ingin mencurahkan apa yang aku rasakan, aku tidak bisa, karena aku sulit percaya dengan orang lain dan entah kenapa sepercaya apapun aku, aku tetap tidak bisa berkata apa-apa, termasuk ke keluargaku.

Kombinasi yang amat buruk kan? Karena aku kadang lelah dengan diriku sendiri. Ingin sekali hanya menjadi seorang wanita biasa, yang bebas untuk tersenyum dan tertawa. Meski kadang aku terlihat tersenyum dan tertawa dengan bahagia, tidak ada yang tahu apa yang ada dipikiranku dan hatiku. Karena aku sudah belajar terlalu lama untuk memendam perasaanku, dan aku sudah pandai dalam hal itu.

Aku tahu semua karunia Allah harus disyukuri.
Tapi bolehkan aku merasa lelah?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: