Powered by Blogger.
RSS

Tersentuh untuk kedua kalinya (Memories of IWC 3) Part. 3


Malam itu merupakan malam yang amat spesial bagi campers. Kenapa? Karena kami akan melakukan pertukaran budaya. Indonesian campers melakukan tarian tradisional yaitu tari sembah lampung dan tari yamko rambe yamko dan menyanyikan lagu-lagu daerah dari sabang sampai merauke. Japanese campers mempertunjukkan permainan anak di Jepang dan menulis kanji.

Aku, Galih, Putri, Ria, dan Dina menari tari sembah. Sebelumnya, kami tidak punya waktu yang banyak untuk berlatih, tetapi Alhamdulillah kami menari dengan sukses dan tidak ada kesalahan gerakan. Mungkin kalau kami latihan lebih giat, kami akan seperti penari profesional hehehehee. Setelah menari, kami menyanyikan lagu daerah. Karena kurang persiapan akhirnya kami menggunakan kertas yang dilipat untuk melihat lirik lagunya. Ketika kami melihat ulang video yang direkam dengan batuan teman-teman Jepang, aku dan teman-teman tertawa terbahak-bahak karena suara yang paling jelas di dengar adalah suara Ria. Sebagai penutup dari Indonesia, teman-teman yang lainnya menarikan tarian Yamko Rambe Yamko di halaman basecamp dan yang tadinya menari tari sembah menjadi penyanyi lagunya, dan tidak lupa pula dengan Zein yang menabuh galon untuk meramaikan suasana. Tarian ini mudah-mudah gampang. Gerakannya tidak sulit, kekompakannyalah yang sulit. Lagi-lagi harus tertawa ketika melihat video ini karena hal yang sama, yaitu suara Ria terdengar nyaring sekali.
Japanese campers memulai pertunjukkannya dengan menjelaskan mengenai permainan hana ichi mome (bener gak tulisannya?). Mereka bilang anak-anak di Jepang sering memainkannya. Setelah mereka mempertunjukkan permainnannya, aku ngerti bahwa permainan itu sama dengan permainan kembali cangkir yang pernah aku mainkah ketika IWC 2 tahun lalu bersama anak-anak Nganget. Bedanya, permainan hana ichi mome memilki waktu diskusi untuk menetapkan orang yang mau diambil dan kemudian orang yang sudah ditetapkan dari masing-masing kelompok akan suit. Yang kalah akan pindah ke kelompok di seberangnya. Hal itu tidak ada di permainan kembali cangkir yang aku pernah mainkan. Menurutku itu ide yang bagus untuk ditambahkan di permainan kembali cangkir, agar permainannya jauh lebih menarik.
Pertunjukkan akhir dari Japanese campers adalah menulis kanji atau yang di kenal dengan Sodou (bener gak penulisannya?). Mula-mula yang menulis kanji adalah Emi dan Yuta. Tetapi setelahnya beberapa campers yang lain ikut membantu. Japanese campers mengajarkan beberapa Indonesian campers untuk menulis kanji namanya sendiri. Oya, Japanese campers menulis tiap nama dari Indonesian campers loh. Namaku ternyata tidak terlalu rumit ditulis dalam kanji dan juga memiliki arti yang cukup sederhana. Kanji ‘Ri’ dari Rini artinya hometown atau small country dan kanji ‘Ni’ dari namaku adalah similiar. Jadi namaku memiliki arti similiar with hometown or small country dalam kanji.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: