my Diary on March, 21 2010

" apakah kamu sudah belajar"
"apakah kamu makan dengan teratur"
"apakah kamu tidur dengan cukup"
"apakah tugasmu sudah rampung"
" apakah bahan-bahan UTS sudah kamu baca lagi"
dan banyak pertanyaan apakah apakah lainnya yang masuk ke HPku..

aku bingung mau jawab apa? inginku menjawab:
" belum, aku belum belajar soalnya aku gak sempat. ada banyak urusan yang harus diselesaikan"
" wah, boro-boro makan teratur. ingat makan aja kadang gak"
" tugas??? ya ampun aku punya tugas gak ya buat besok?? aku bahkan taj pernak hapal jadwal kulyahku"
" jangankan baca bahan-bahan UTS, nyentuhpun belum"

Apakah aku akan menjawab pertanyaan mereka seperti ini?? kalo iya dimana letak tanggung jawabku terhadap amanah yang udah diberikan kepadaku. disini aku hanya dituntut untuk kuliah yang baik, IP bagus dan tamat dengan cepat. Tidak ada yang menuntutku harus aktif di organisasi. tapi apa yang aku lakukan? aku malah mengutamakan organisasi terlebih dahulu dibanding dengan kulyahku. dulu kuliah adalah yang paling utama, tapi sekarang semua itu diganti dengan kepentingan organisasi.

Organisasi menguasai segala-galanya. bahkan organisasi tidak mau tahu kalo kita sedang sibuk ini itu. dia hanya menuntut untuk melaksanakan apa yang dia hendaki. bahkan organisasi menuntut kita untuk fokus terhadap satu masalah tapi tidak menghiraukan masalah lain. dia bahkan lebih bisa dikatakan bersifat otoriter. ingin rasanya aku mengatakan bahwa badan ini adalah milikku. kamu tidak bisa dengan seenaknya menyuruhnya untuk rabid yang menyita lebih banyak waktu, dan waktu itu tidak efektif sehingga mengganggu urusan lain yang menurut kita itu juga sebenarnya penting. rasanya ingin menuntun tubuh sendiri, tapi apa daya aku telah terjun ke lembah yang menakutkan ini. sekarang, badanku ini adalah milik organisasi. mereka bisa menyuruhnya untuk melahan lapar karna harus rabid, sedang anggota organisasi yang lain dengan seenaknya mengisi perut mereka yang kosong. Merekapun bisa dengan seenaknya mengganggu agenda yang udah ku buat. melarangku melakukan apa yang ku suka.

Bahkan sekarang aku benar-benar merasa bahwa badan ini bukan lagi milikku, tapi sepenuhnya milik organisasi. aku bahkan sudah lupa bahwa aku punya keluarga yang menanti aku, aku lupa bahwa aku punya seorang adik yang sedang beranjak dewasa dan butuh bantuanku, aku sudah lupa bahwa aku punya teman-teman SMA yang merindukan sosokku, aku lupa bahwa ada banyak adek kelas yang membutuhkan batuanku, aku lupa bahawa aku punya dua orang sahabat yang tak tergantikan, aku lupa guru-guru yang berharap aku sukses, aku lupa bahwa disamping kamarku ini ada seorang teman yang punya penyakit maag dan sering membutuhkan bantuanku, aku lupa bahwa aku masih punya tetangga-tetangga kamarku yang selalu merindukan kehadiranku, aku lupa, aku lupa, aku lupa... maka emang sepentasnyalah akupun dilupakan oleh mereka. aku yang memulai semua, maka aku pula yang harus membayarnya.