Powered by Blogger.
RSS

Traveling&Reuni : Kota Jogja - Gn. Prau - Dieng - Pantai Goa Cemara (Part. 1)

Jalan Sendiri Menuju Jogja

Sejak sebulan yang lalu, atau mungkin bahkan lebih lama dari itu, aku dan beberapa temanku berencana untuk naik gunung bareng. Awalnya Ncannee ngajak Ria terus Aku. Lalu kita perbesar group kita dengan mengajak Tiwi dan Putri. Aku berpikir ini adalah jalan-jalan kami bersama saja, dan mungkin untuk amannya perlu mengajak cowok. Gak perlu banyak cowok, karena tujuan kami adalah Gunung Sikunir dan Gunung Prau.

Tapi seiring berjalannya waktu, satu persatu berguguran. Tiwi yang tiba-tiba ada acara, lalu Ria yang ada acara di Dusun binaannya. Menjelang hari-H pun Putri sempat gak jadi mau ikut karena peralatan gunung dia ada di Jakarta. Hmmmm... Aku kira ini akan jadi perjalanan reuni kita berlima, karena masing-masing orang sudah jaraaaaang sekali ketemu dan sibuk dengan kesibukan masing-masing. Tapi apa boleh buat, Allah sudah mengatur seperti ini.


Hari ini adalah hari yang dijanjikan, hari dimana aku akan berangkat ke Jogja untuk pertama kalinya naik bus dan sendirian. Sebenarnya seminggu yang lalu aku masih galau, jadi pergi gak ya. Semuanya pada ngebatalin, apa asyiknya Cuma aku dan Ncan aja, sisanya orang yang gak aku kenal sama sekali, padahal aku pengen semuanya komplit plit.  Antara ada dan tiada niatan aku buat pergi ke Jogja. Tapi akhirnya aku ada-ada kan aja niatnya, dengan pertimbangan karena Ncan udah ngurusin banyak dan kasihan kalo aku malah ikutan gak jadi, dan terakhir adalah bonus kesana ketemu sama Ria.

Aku membeli tiket bus karena tiket kereta yang tersisa harganya mencapai 200ribuan, sedangkan tiket bus harganya hanya Rp 110.000,00. Pulangnya aku  baru membeli tiket kereta seharga Rp 165.000,00. Bermodalkan sedikit kenekatan aku pergi ke Jogja sendirian. Berdoa saja ke Allah semoga semuanya berjalan lancar dan sampai tujuan.

Malam sebelum keberangkatan, aku beberes-beres, mulai packing. Tapi seperti biasa, ada aja yang keluapaan masuk dan aku bingung apa barang yang sebaiknya diluar ya, maklum banyak barang titipan gitu. Setelah lelah berpusing-pusing ria, akhirnya aku bisa beristirahat dengan tenang. Sebelum pergi ke Jogja, paginya aku musti nyelesein urusan dulu di RS*M.

Siang itu aku terburu-buru pulang. Saat sampai stasiun Manggarai, gak kelihatan juga tuh KRL tujuan Depok/Bogor. Lama menunggu membuatku resah gelisah tak menentu. Kemarin, aku diingatkan untuk ada di loket bus pukul 15.30 WIB, sedangkan hingga pukul 15.00 WIB kurang sedikit ini KRL belum juga menampakkan wujudnya.

KRL akhirnya datang juga setelah sekian lama ditunggu. Hatiku beneran cenat cenut nungguin datangnya KRL. Selama di KRL, aku belum bisa menentramkan hatiku. Selalu aku ucap istighfar hingga aku tiba di stasiun Pocin. Kegelisahanku berkurang, tapi aku tetap tidak bisa memutar waktu ataupun menghentikan waktu. Aku beneran dikejar waktu saat itu.

Dengan memutuskan gak mandi dan langsung capcus ke loket, aku berangkat tergesa-gesa. Naik angkot 112 dari depan Gundar, mana angkotnya ngetem ampe 15 menit lagi. Waktu saat itu sudah menunjukkan hampir jam 16.00 WIB. Rasanya pengen nangis. Jangan-jangan aku di tinggalin lagi. Cuma bisa menyalahkan diri sendiri. Ketika aku melihat Hp, ada WA dari Ria sekitar jam 15.30 WIB, isinya:

Ria : Riin, tarik nafas dulu terus tenang cek ulang barang bawaannya yaaa *secara aku hapal kelakuan riniiii. Hobby bolak balik

Ngebaca WA dari Ria ngebuat aku tersenyum-senyum sendiri. Subhanallah banget sahabatku yang satu ini, aku gak bilang apa-apa aja, dia nge-WA nya gitu. Emang TOP deh Ria!

Aku tiba di loket kira-kira pukul 16.15 WIB. Saat itu aku sadar bahwa beberapa barang yang aku butuhkan tertinggal di atas tempat tidurku. Huhuhuuuu kejadian ini persis sekali seperti aku akan naik gunung Ciremai dulu. Aku hanya bisa membeli ulang tisu basah, tanggo dan air mineral untuk di jalan. Pukul 16.30 WIB aku diantarkan sama petugas loket ke bus yang akan aku naiki. Baru saja aku naik sebentar, bus sudah berjalan meninggalkan PAL dan sekitarnya.

Entahlah, aku gak tahu apa dan bagaimana nantinya perjalanan ku ini, tapi aku tahu bahwa kalo aku panik, banyak hal yang jadi terlupakan. Kejadian yang terulang adalah bukti bahwa lupanya aku itu bukan kebetulan, tapi udah bawaan kayaknya. Hmmmm

Sambil menikmati kesendirian dalam bus dan ditemani dengan buah jeruk manis, aku menghabiskan sedikit malamku dalam keadaan sadar. Sisanya, aku tertidur di bus. Terbangun, tidur lagi, terbangun lagi, tidur lagi, bahkan pada saat bus berhenti untuk makan, aku malah memilih untuk melanjutkan tidurku.  

Akhirnya aku beneran terbangun sekitar pukul 03.00 WIB. Waktu aku membuka mata, bus sedang berada di dalam terminal yang sepi. Supir bus saat itu sedang menelepon seseorang, ntah siapa. Setelah menelepon, supir bus menjalankan bus keluar dari terminal dan saat itu aku tahu bahwa bus sudah sampai di Purworejo (kota kelahiran Affan).


Setelah shalat dan makan snack, aku kembali tertidur. Saat aku bangun, bus baru saja akan memasuki terminal Giwangan, Jogja. Aku melihat jam, sekitar pukul 5.30 WIB. Sambil menunggu Ria menjemputku, aku duduk di bangku sambil mendengarkan musik sambil melukin carrier. Masih ngantuk. (-_-)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: