Powered by Blogger.
RSS

Real Special Class for Myself

Hari ini aku mengikuti pelatihan itu lagi. Sembuhkan luka dengan memaafkan.

Sore ini, aku berangkat dengan terburu-buru karena aku tidak ingin telat. Akhirnya aku bisa tiba di ruangan ini dengan batuan ojek, tapi aku terlambat 5 menit. Hm, sayang sekaliii..

Sebelumnya, aku akan menceritakan bagaimana aku bisa berada di kelas ini. Aku bisa berada di kelas ini karena Ria. Aku sebenarnya juga sangat tergoda dengan temanya. Sembuhkan Luka dengan Memaafkan. Bagus!

Hari ini materinya mengenai forgiveness.
Memaafkan itu ternyata tidak semudah itu ya.. Sangat susah. Terutama ketika aku tahu apa bedanya forgive dan forget.


Mungkin karena sejak kecil aku sudah diajarkan untuk mengalah dan memaafkan orang lain, jadinya aku mudah sekali untuk memaafkan seseorang yang melakukan salah terhadapku. Bentukan kepribadian sejak kecil, katanya. Tapi ternyata aku salah mengartikan semuanya. Aku salah sejak awal. Sejak dulu, aku memaafkan orang lain dengan forget, bukan forgive. Aku akan segera menghapus memoriku mengenai kesalahan dia dan menguburnya.

Aku juga salah telah menginterpretasikan jika aku menghindari atau mengignore seseorang itu juga sudah termasuk memaafkan. Ternyata itu bukan. Aku terlalu gampang mengatakan ok dimaafkan dan melupakannya. Itulah aku.

Jika aku menghitung berapa kali aku memaafkan secara forgive, maka sekarang aku tidak akan tahu pasti jumlahnya. Tapi kurasa, itu akan lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan memaafkan dan forget.

Saat itu aku menyadari, aku terlalu lemah sejak dulu. Melupakan semuanya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, itulah caraku melindungi diriku sendiri. Memasang muka bahagia dan senyum manis. Ternyata sebegitu lemahnya aku ini ya..

Hari ini juga, Aku tahu, aku egois. Menumpahkan amarahku kepada orang yang salah, mungkiin. Tapi sekarang ini, aku sungguh ingin berada kembali di zona amanku.

Sekarang yang aku harus lakukan adalah terus mengikuti pelatihan itu dengan harapan aku bisa memaafkan dengan forgive bukan forget. Karena forget itu amat menyakitkan. Aku pernah merasakannya dan aku tidak ingin merasakannya lagi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: