Powered by Blogger.
RSS

"Kemesraan" di Donorojo (Workcamp in Jepara) part 2


27 Januari 2013

Liposos
Hari ini adalah hari pertama resminya kita ngelakuin kegiatan Workcamp in Jepara. Kelompok 1 yang terdiri dari Aku, Rizal, Ajeng, Bhekti, Ratih dan Dina, mendapatkan tugas melakukan home visiting ke daerah Liposos. Liposos adalah salah satu daerah di desa Donorojo yang terdapat orang yang pernah mengalami kusta. Liposos berada di bawah tanggungan Dinas Sosial Jepara.

Rumah pertama yang kami kunjungi adalah rumah Pak Vincencius. Beliau lahir pada tahun 1925 dan itu artinya umur beliau hampir 90 tahun. Beliau berasal dari Nganjuk. Pak Vincen sudah tidak memiliki istri lagi (meninggal). Bapak dua anak ini sudah tinggal di Liposos selama 4 tahun, sebelumnya beliau tinggal di Nganjuk.

Kel. 1 & 3 bersama Pak Vincen

Pak Vincen tinggal di blok sensus 025 dengan nomor bangunan fisik 99. Pak Vincen dulunya adalah seorang yang membantu (biarawan) di sebuah sekolah di Kediri. Sekarang beliau tidak memiliki perkerjaan lagi.

Awal Pak Vincen terkena kusta itu saa dia melihat ada lingkaran merah-mati rasa di bagian paha kirinya. Saat itu beliau masih kecil. Sekarang beliau sudah dinyatakan sehat. Beliau berkeinginan untuk tetap tinggal di Liposos kedepannya. Menurut Beliau, suasana di Liposos nyaman dan bisa punya banyak teman.

Pak Vincen berkata padaku saat aku mengenalkan diri, bahwa namaku sama dengan nama keponakan beliau, yaitu Rini. Karenanya beliau dengan mudah menghapal namaku. Makanya tidak aneh jika aku bertemu beliau, beliau pasti memanggil namaku.

Rumah Bu Sumiatun adalah rumah yang kami kunjungi kedua. Bu Sumiatun sudah tinggal di Liposos sejak tahun 1997. Sekarang Bu Sumiatun berusia 89 tahun. Beliau berasal dari Pati.

Kel. 1 bersama Bu Sumiatun

Bu Sumiatun memiliki tanah dengan panjang 50 meter dan lebar 10 meter. Tanah ini beliau sewakan kepada orang lain karena beliau tidak bisa menggarapnya. Beliau mengalami polio sehingga beliau tidak bisa melakukan banyak hal sendirian dan biasanya beliau menitipkan keperluan sehari-harinya kepada tetangganya. Oya, menurut Bu Sumiatun, jika tanah yang beliau punya di jual, maka hanya akan laku sekitar Rp 400.000,00 saja.

Bu Sumiatun memiliki satu orang anak angkat yang pernah mengalami kusta. Anaknya mengalami kusta saat berumur 32 tahun. Ketika itu dia luka karena terkena kerikil tapi dia tidak merasakan apa-apa, lalu tetangganya mengatakan kemungkinan anaknya terkena kusta.

Setelah dinyatakan positif terkena kusta, mereka pindah ke Liposos oleh Pak Narto, setelah sebelumnya melakukan perawatan di Rumah Sakit Keling. Hal yang paling menyedihkan adalah ketika kami bertanya kepada Bu Sumiatun apa yang ingin beliau lakukan kedepannya, beliau menjawab beliau hanya sedang menunggu Tuhan mengambil nyawanya saja.

Bu Maryati
Rumah berikutnya yang kami kunjungi adalah rumah Bu Maryati (53 tahun). Beliau sudah tinggal di Liposos selama 20 tahun. Bu Maryati bercerita tentang keadaan liposos yang sudah berubah. Tadinya rumah di Liposos terbuat dari papan, sekarang sudah permanen.

Bu Maryati tinggal bersama suaminya. Sehari-hari, suaminya bekerja sebagai nelayan di Leri. karena sekarang sedang badai, suaminya bekerja sampingan sebagai peternak kambing. Kambingnya didapat dari Rumah Sakit Donorojo/ Selama satu tahun merawat dan setelah memiliki anak, anak kambing tersebut dikembalikan lagi ke Rumah Sakit Donorojo untuk di putar ke keluarga lain. Ini sistem yang luar biasa menurutku. membantu tetapi tetap tidak memanjakan mereka.

Bu Maryati terkena kusta saat umur 16 tahun. Ketia ada flek, beliau belum tahu kalau beliau sudah terkena kusta. Beliau baru tahu setelah memeriksakan diri ke Rumah Sakit Tugu. menurut Bu Maryati, flek kustanya masih sedikit saat anak pertama lahir. Saat anak kedua lahir, flek di tubuhnya semakin banyak.

Bu Maryati dan keluarga diajak oleh Pak Danial ke Liposos. Beliau lebih memilih tinggal di Liposos karena sebelumnya beliau mengalami diskriminasi oleh masyarakat sekitar dan keluarganya.

Begitullah pengalamanku hari ituuu...


28 Januari 2013

Kelompok 1 mendapatkan tugas menjadi Kitchen Police setelah switch dengan kelompok 3 yang kebanyakan orangnya mengikuti acara di rumah sakit, yaitu mencari penderita kusta yang baru.

Sebenarnya aku sangat ingin ngikutin acara itu, tapi karena kondisi fisikku yang masih lemah, akhirnya aku mengurungkan niatku.. Semoga masih ada kesempatan seperti itu di kemudian hari.. Aamiin ya Allah.. ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: