Powered by Blogger.
RSS

My memories about Danus BEM IM FKM UI 2010



I wrote this note about one or two years ago.
Actually, when I open files about Danus BEM IM FKM UI 2010, I find this.
Check this out! ^^


Hari ini ku awali dengan meniti sepanjang jalan Margonda. Ku membuka kembali lembaran-lembaran memori kita bersama. Beranjak dari Pertengahan Januari 2010, kita mulai terikat dalam satu kata “DANUS BEM IM FKM UI 2010”. Semua memori itu terasa saling berteriak untuk diingat satu persatu. Memori “Juruuuiin” berteriak, “Sudah berapa kali kamu juruuuiin? Pernahkah kamu melupakanku? Apa pertanggungjawabanmu bila telah melupakanku? Berapa keuntungan yang telah kamu beri ke Danus? Apakah kamu happy? blablabla”. Ku termenung dan kuingat lagi semuanya. 

Selagi aku termenung, Memori Tebongkar’s Day mengejutkanku, “Hei cantik! Sudahkan kamu mempertanggungjawabkan Aku dengan baik? Apakah bagimu aku terurus dengan baik? Blablabla”. Ku bingung. Memori Damar menyeletuk, “Dear, apakah kamu ikut meyukseskan Aku? Pernahkah kamu telat bangun pagi untuk pergi ke pasar Kutek di hari minggu? Blablablaa”. 

Oh, No! Memori Danus Shocking Sell menyentuhku, “ Hai anak manis, ikutkah kamu ketika kita bersama jualan di Balairung ketika MaBa 2010 baru menginjakkan kakinya di UI? Blablablaaa”. Semakin ku ingat semakin ingin berteiak memori-memori yang lainnya. Ku tenangkan sejenak perasaanku. Ku tarik nafas dalam-dalam dank u hempaskan dengan kuat kembali ke udara. 

Ku mulai memandangi batu-batu kecil yang tengah ku tapaki. Batu itu seolah berkata, “ Apakah kamu yang telah menginjakku ketika kita sedang Dan’s Throad? Kamukan yang menendangku saat itu? Balablablaa”. Ku berhenti dan kutatap kembali jalan kebelakanng yang telah aku lewati. Sepi.. Hanya ada beberapa kendaraan yang lewat.

 Mataku tertabrak ke arah tumpukan kertas dan botol tak dipakai, mereka menyapaku “Honey, ingatkah kamu kapan terakhir kali kamu piket besar? Membersihkanku dan menjualku ke tukang loak? Blablablaa”. Oh, hatiku menyeletuk, Dan’s Cycle. Sementara disamping mereka, ada sebuah lemari yang tidak layak lagi melambaikan tangannya kepadaku, “Aku Kerabat mu di kampus. Kamu menggunakanku untuk meletakkan barang-barangmu. Tidak ingatkan kamu? Blablablaa”. Terlintas pemandangan loker-loker di deretan lantai 2 Gedung A.

 Ku palingkan wajahku dan ku teruskan perjalanan ini. Ku berhenti dan duduk di sebuah halte. Ku pandangi sekelilingku. Ku lihat beberapa pengumuman tertempel di pinggiran halte. Ku seret kakiku menuju salah satu sisinya. Ku baca dan ah, itu tentang pencarian orang yang bersedia mengajar di salah satu BimBel di sekitar Depok. Otakku tiba-tiba menampilkan secarik kertas yang dulu pernah ku buat “Publikasi Privat Saus Pasta”. Ku gigit bibirku sendiri. Terasa sedikit perih. 

Ku menyebrangi jalan itu. Tak ingin ku berlama-lama disana. Diseberang ku lalui dua orang yang sedang bertransaksi. Ku dekati dan kulihat. Ah, itu transaksi pulsa. Sekelebat bayangan tangan seseorang memegang HP berlalu. Bibirnya seolah berkata samar “dansa..” Ku coba mengingatnya lebih keras “Dan saa”. Ah, tidak, itu tidak benar. Bibirku membetulkan kata itu “ Da’Jalsa”.

 Ku langkahkan kakiku dengan cepat.Dan kulihat sepasang pasangan memegang dua buah tiket nonton. Ah, inginku juga. Menonton! Menonton! Ah, tidak. Kepalaku terasa pusing. Sekelebat bayangan bis, happy song, ruangan gelap dan dingin. Ah.. Watching TV! Sekelebat bayangan samar-samar muka teman-temanku. Tawa mereka. Ku mulai merasa tidak menginginkan lagi dank u tinggalkan XXI. 

Ku telusuri satu persatu ruangan di Margo. Ku berhenti di sebuah toko serba pink. Kupandangi dari luar. Ku lihat beberapa pin lucu. Ku pilih dank u coba. Ketika ku memasangkan itu I bajuku. Ku merasa bayangan di cermin itu bukan bayanganku tapi bayangan teman-temanku yang membagi-bagikan jaket. Senyum mereka. Senyuman hangat yang ku rindukan. Dancooww! Dancooww!!

Tak terasa perjalanan ini telah begitu lama ku lakukan. Aku merasa diriku hanya bagian dari masa lalu yang telah ku lupakan. Ntah lah.. ku duduk terdiam menatap makanan yang terhidang di depanku di dalam ruangan ramai berwarna ungun. Sepertinya warna itu tak asing lagi bagiku. Ungu! Ungu!

Tanpa terasa, mataku meneteskan buliran-buliran indah. Ku menangis dalam diamku. Ku teringak semuanya. Muka mereka, senyum mereka, tawa mereka, marah mereka, tangis mereka. Semuanya telihat begitu nyata.

Keluargaku yang mungkin pernah aku lupakan. Ku berjanji tidak melupakan kalian lagi.
danus bem im fkm ui 2010! prikittiiww!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: