Powered by Blogger.
RSS

Supaya bisa bangun untuk Shalat Tahajud


Tahajud berasal dari kata al-hujud yang berarti bangun dari shalat tidur. Jadi, kita melakukan shalat tahajud itu ketika kita bangun tidur ketika malam hari.

Kenapa turun perintah menunaikan shalat tahajud?
Sayid Quthub dalam tafsifnya Fi Dzilal Al-Wuran. Suatu ketika Rasulullah SAW menerima informasi bahwa pembesar suku Quraisy telah berkumpul di balai pertemuan (Darun Nadwah) untuk mengatur sebuah rencana untuk menentang dan mematahkan dakwah Nabi. Ketika itu beliau berdiam dii lalu menarik baju luarnya rapar ke badannya sambil merebahkan diri. Dan pada saat itulah malaikat Jibril datang membawa wahyu yaitu surah Al-Muzzamil ayah 1-19, kemudian disusul dengan turunnya ayat ke dua puluh.

Keutamaan Shalat Tahajud
“Dari Abu Huraira r.a erkata, Rasulullah SAW bersabda yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah sahalat malam.” (H.R. Muslim)

Tidak banyak orang yang mampu setiap harinya melakukan shalat Tahajud dikarenakan susahnya banngun ketika malam hari, apalagi sudah tertidur. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar mudah bangun di malam hari, yaitu:

1.       Tidak banyak makan sebelum tidur
Dari Anas bin Malik berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “jangan memberatkan diri kalian sendiri, hingga kalian jadi terbebani, karena sesungguhnya terdahulu terdapat kaum yang berlebihan, hingga akhirnya Allah SWT memberi beban yang berat pada mereka” (H.R. Abu Dawud)
Hendaknya dipilih makanan yang mudah dicerna, bukan yang lama proses pencernaannya. Sebab, ketika berada di dalam lambung yang lama akan membuat darah berkumpul di sekitar lambung hingga akhirnya menyebabkan malas dan ngantuk.

2.       Tidak membuat diri lelah di siang hari dengan pekerjaan dunia
Dari Abu Huraira r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT sangat membenci orang yang bekerja terlalu berat, orang yang banyak makan, orang yang sering membuat kegaduhan di pasar, bangkai pada malam hari, keledai pada siang hari, dan orang yang menguasai urusan dunia tetapi tidak mengenal akhirat (H.R. Ibu Hiban, dan Al-Baihaqi)

3.       Tidur tidak terlalu lama di siang hari
Sahabat Ibnu Abbas berpendapat bahwasanya terdapat tiga macam sifat tidur. Pertama tidur pagi yaitu tidurnya orang pembohong, kedua tidur sebentar di siang hari yaitu tidurnya orang yang berbudi peketi, dan terakhir adalah tidur di sore hari, ini adalah tidurnya orang bodoh.

4.       Tidak melihat hal-hal yang mengharamkan

5.       Pada malam hari tidak berbohong, mengadu domba dan bercana

1.       Tidur dalam keadaan suci
Al Bara’ ‘bin ‘Azib berkata, Rasulullah berkata kepadaku, “ Jika kamu hendak tidur maka berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak shalat, kemudian tidurlah di atas pinggulmu yang kanan.” (H.R. Ibnu Khuzaimah)

2.       Taubat sebelum tidur
Karena kita tidak tahu kapan ajal akan datang, bisa jadi ketika kita sedang tertidur lelap.

3.       Sucikan hati
a.       Menjaga hati dari gila dunia
b.      Tidak sering berangan-angan
c.       Banyak mempelajari fadhilah shalat malam dari ayat Al-Qiran dan hadist-hadist.
d.      Cinta kepada Allag SWT dan iman yang kuat

4.       Tunaikan Amanat
Lebih baik disampaikan dulu amanat/wasiat tersebut, baru kemudian tidur. Karena menurut hadist sahih riwayat imam Muslim, wasiat tersebut hukumnya menjadi wajib baginya.

Tidak membuat tempat tidur yang bermewah-mewah
Rasulullah SAW bersabda, “ berbaring di atasnya (tempat tidur yang mewah) dapat mencegah shalat malam.” (H.R. As-Suyuthi)

2.       Tidur menghadap ke arah kiblat, diatas pinggul sebelah kanan dan berdoa
Lafadz doanya:
“SUBHANAKA ALLAHUMMA RABBI BIKA WADLA’TU JANBII WA BIKA ARFA’UHU IN AMSAKTU NAFSII FAGHFIR LII LAHAA WA IN ARSALTUHAA FAHFADZHAA BIMAA TAHFADZU BIHI ‘IBAADAKAS SHALIHIN”
“Mahasuci Engkau ya Allah ya Tuhanku, dengan kuasa-Mu aku meletakkan pinggangku, dan dengan kuasa-Mu aku akan mengangkat kembali. Jika ruhku menahanku (lelap) maka ampunillah ia, dan jika ia membebaskanku (bangun) maka jagalah ia, sebagaimana Engkau menjaga jiwa orang-orang Shaleh.” ( H.R. Muslim)
Dari ‘Aisyah r.a. sesungguhnya Nabi SAW setiap malam ketika hendak tidur, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniupkan pada keduanya dan sebelumnya membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan surah An-Naas, kemudian membasuh kedua tangannya ke tubuhnya, beliau memulai dari kepala dan wajahnya dan sisa anggota tubuh yang lain, dan itu beliau lakukan sebanyak tiga kali. (H.R. Abu Dawud).

3.       Tidak tidur sebelum shalat Isya’ dikerjakan.
Dari Sayyar bin Salamah Abu Al-Minhal berkata, aku mendengar Abu Barzah berkata, Rasulullah SAW mengakhirkan Isyanya hingga sepertiga malam, dan beliau juga tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya, dan belliau juga tidak menyukai perbincangan yang tidak perllu setelah shalatIsya.” (H.R. Muslim)

4.       Tidak tidur tengkurap

5.       Mengucapkan Dzikir-Dzikir sbelum tidur
Adapun Dziki-Dzikir tersebut, yaitu membaca tasbih (Subhanallah) 33x, membaca hamdalah (Al-Hamdulillah) 33x. Membaca takbir (Allahu Akbar) 34x, membaca awal surah Al-Baqarah hingga ayat kelima, membaca ayat Al-Kursi, atau akhir surah Al-Baqarah ayat 284-286.



Di intisarikan dari buku “Mukzizat  Tahajud dan Subuh” yang ditulis oleh Yusni A. Ghazali pada tahun 2010 dan diterbitkan oleh penerbit Grafindo Khazanah Ilmu, Jakarta Selatan.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: