Powered by Blogger.
RSS

My diary on March, 20 2010

Sebuah sms singkat datang dengan tulisan "NIe?"

Aku terbangun seketika mendengar getar hape ku yang terasa tepat ditelingaku. aku merasa itu sangat dekat tetapi tak ku temukan hapeku disekitarkku. setelah mencari-cari akhirnya aku menemukannya di dalam tasku. membaca sms yang sangat singkat itu membuat aku tertengun, terlebih lagi ketika aku melihat nomor pengirimnya. it's surprise! sms itu berasal dari seorang teman SMA yang tak pantas ku sebut namanya. aku berpikir keras. haruskah aku membalas sms itu?



 Aku ingat jelas ketika dulu, ketika aku kangen dengan dia, ketika aku memimpikan hal buruk terjadi padanya, ketika aku ingin cerita, ketika aku ingin nangis, dan ketika ketika yang lain aku mengirim sms ke dia. tetapi dia hanya membalas Ya atau Tidak, bahkan lebih sering dia tidak membalas sms.

Aku kesal! aku sebal! aku BeTe! ingin rasanya aku memaki-maki dia, tapi apa daya aku dan dia sepertinya memang tidak ditakdirkan untuk bertemu dan itu artinya aku tak bisa meluapkan emosiku. aku sudah mencoba melupakan semuanya. aku lupa kalo dulu dia adalah salah satu kenanganku, aku lupa kalo dulu ia adalah temanku bahkan aku lupa kalo aku pernah kenal dengannya. nomornya telah ku hapus dari hapeku sejak saat itu. di Fb pun aku telah remove dia dari daftar list friends ku. sama sekali aku tak menyinggung kehidupan dia dan memang seharusnya gitu. tetapi malam ini, sms itu datang dan suatu keanehan tersendiri membaca sms dari nomor yang tidak tersimpan lagi di hapeku.

Mengapa aku tahu itu darinya? karna aku hapal nomor belakangnya, 46. dan cara dia manggil aku. "Nie", hanya dia yang menulis panggilanku dengan tulisan seperti itu. yang lain takkan pernah, bahkan aku sendriipun menulis panggilanku dengan kata "Nii". baiklah, sekarang aku makin pusing. haruskah membalasnya? haruskah? aku tahu dia telah terlalu sering membuatku sakit hati. membuatku ingin marah. tapi, bagaimanapun dia tetap temanku. bukankah setiap orang perlu diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya? dengan berpikiran seperti itu, aku membalas smsnya dengan satu kata "kenapa?".

Keputusan yang bodoh! setelah beberapa menit kemudian aku tak menerima balasan dari smsku itu. ingin rasanya aku segera memaki-maki dia. tapi hal itu redam ketika sekitar 15 menit kemudian ku dapati sms darinya yang menuliskan satu kata "kangen". yah cuma satu kata, tapi bagiku itu tidak biasa terutama jika itu dari dia dan dalam waktu seperti ini. ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan hal seperti itu. jika saja dia tahu kalau aku harus berkonsentrasi dengan bahan-bahan kuliah yang menanti untuk diujiankan di UTS ini. yah, andai dia tahu. tapi sayangnya, dia adalah orang yang gak pernah mau tahu. jadi, bukan hal aneh lagi kalo dia mengirim sms seperti itu. lalu karena sudah terlanjur akupun membalas sms itu dengan kata "oh...", kan gak lucu kalo aku tidak membalas sms dia. aku menunggu balasan. aku memang tahu, butuh waktu lebih dari 10 menit untuk dia membalas sebuah sms kecuali sms itu bener-bener urgent dan mendesak. aku menunggu karna aku tahu dia masih ingin bercerita banyak. lagipula, aku memang biasa membalas sms dia dengan hanya bilang oh...

10 menit... 20 menit... 30 menit... 40 menit... 50 menit dan sekarang tepat satu jam dari waktu itu, dia sama sekali tidak membalas smsku. apa maksudnya melakukan ini. dia mengacaukan semua konsentrasiku! dia mengacaukan malam tenang ini! dia mengacaukan segala-galanya. dasar orang nyebelin! gila! aku benci banget sama kamu! gak tahu diri banget! beraninya cuma ngerusak mood orang! SIALAN! aku mengumpat terus dalam hati, aku mengutuki tindakanku membalas sms dia. harusnya tak usah ku balas sejak awal. toh, dia bukan manusia! jadi tak perlu diberi kesempatan berkali-kali! mulai sekarang, takkan ada lagi kesempatan itu untuk dia! ataupun orang sejenis dia! takkan pernah ingin membalasnya! TAKKAN PERNAH!!!!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: