Powered by Blogger.
RSS

Petualangan Bawah Tanah Part. 3

“Goa Buniayu Vertikal, Sukabumi”


3 Mei 2014 -Perjalanan menuju Goa Buniayu-

Salut banget sama Putri dan Dina, Mereka kok bisa ya senyenyak itu tidur di bis. Sampe-sampe Kita sampe di terminal juga Mereka kayak masih setengah sadar. Kaget juga kali ya Mereka, pas nyampe langsung dibangunin dan disuruh turun bis. Heheheheee

Tibanya kami di Terminal Sukabumi

Angkot 08
Kami tiba di Terminal Sukabumi sekitar jam 03.00 WIB. Awalnya kami mau bareng Pak Herman naik angkot 08 terus turun di Ramayana dan nyambung angkot menuju Terminal Jubleg. Tapi ternyata Kami bertemu dengan sebuah keluarga yang memiliki arah tujuan yang sama. Pak Herman menyarankan agar Kami barengan naik angkot yang dicarter itu. Khawatir juga kalo ntar angkot di Ramayana gak ada (Terima kasih Pak Herman. Semoga rezekinya diperlancar. Aamiin). Akhirnya Kami bersepakat untuk naik charteran angkot 08 warna ijo seharag Rp 10.000,00 langsung ke Terminal Jubleg. Karena sedang menunggu anggota keluarga tadi yang belum ngumpul, akhirnya Kami berangkat dari Terminal Sukabumi menuju Terminal Jubeg pukul 03.11 WIB.

Putri tidur
Selama diperjalanan menuju Terminal Jubleg, Ketiga teman seperjalananku ini menyempatkan diri untuk melanjutkan tidur. Mulai dari Dina yang tidur sambil duduk tegak, Putri yang bersandar ke bagian belakang angkot dan Ria dengan gaya yang sama dengan Putri (Putri dan Ria duduk depan-depanan). Aku? Tentu saja menyempatkan diri untuk mengambil foto-foto temanku yang sedang tidur heheheheeee

Kota Sukabumi di sepagi ini amat sepi. Sedikit sekali Kita melihat kendaraan yang lalu lalang. Tentunya beda sekali dengan Jakarta yang masih akan tetap ON di jam berapapun. Jalanan di Sukabumi tidaklah sesempit yang Aku pikirkan. Mereka juga punya jalan-jalan yang luas. Tanaman yang membagi kedua jalan juga rapi. Ah, sunyi sekaliii... Sudah lama Aku tidak merasakan perasaan ini. Tentu saja mana bisa Aku tidur dengan melewatkan kesempatan seperti ini.

Tiba di Terminal Jubleg

Kami tiba di Terminal Jubleg sekitar pukul 03.40 WIB. Tiba di Terminal sebenarnya Kami berniat untuk segera melanjutkan perjalanan. Tapi apa daya, menurut abang-abang yang di terminal, Bis baru ada setelah subuh. OMG! Kalo benar gitu, gagalah rencana mau ngeliat Sunrise. Dengan kepasrahan diri akan takdir yang tidak adil ini, Aku mencari-cari papan nama terminal. Untungnya, di Terminal ini papannya bisa ditemukan dengan mudah dan dekat. Berbeda dengan Terminal Sukabumi yang papan namanya terletak jauh di depan. Jadilah Aku dan teman-temanku berfoto-foto di depan papan itu.

Kami meminta tolong ke Aak-Aak yang lagi asyik ngobrol dan jaga kedai buahnya di dekat papan. Setelah ambil beberapa pose. Kami menyempatkan diri ngobrol-ngobrol dan berfoto-foto di kedai buah tersebut. Mulai dari gaya biasa ampe gaya Cheribelle. Btw, gaya Cheribelle itu yang minta aak nya.. hahahahhahaaaa

Foto bareng di kedai buah gaya Cheribelle

Sedang asyik-asyiknya Kami berfoto-foto, tiba-tiba sebuah mobil pick up berhenti. Ternyata disana ada keluarga yang bareng Kami ke Terminal tadi. Mereka menawarkan kepada Kami untuk naik pick up yang sama karena ternyata arah Kami sama lagi. Akhirnyaaa Kami bisa berangkat cepat untuk mengejar matahari terbit. Dan itu pake mobil Pick Up! Aduh berasa banget dah ngetengnya!

Selama duduk di bagian belakang mobil, Kami menyempatkan diri untuk berkenalan dengan keluarga tersebut dan ngobrol-ngobrol. Ternyata keluarga tersebut bermaksud untuk mendatangi keluarga mereka yang akan menikah dan ternyata juga itu adalah dua keluarga. Satu dari daerah di Jawa Tengah dan satunya dari Banten (lupa nama daerahnya apa). Tentu saja Kami juga menyempatkan diri untuk berfoto-foto. Meski agak kabur dan goyang.

Naik mobil Pick Up menuju Goa Buniayu

Sekitar 30 menit perjalanan menggunakan Pick Up, belum juga terlihat tanda-tanda akan tibanya di Goa Buniayu. Kami berpikir, jangan-jangan bapak yang nyopir lupa lagi kalo Kami mau turun di Goa Buniayu. Akhirnya Putri memberanikan diri buat mendekati bagian tempat duduk supir. Dengan menongolkan kepalanya disamping pick up, Putri berteriak ke Pak sopir bertanya masih jauh gak perjalanan Kami. Kata pak Sopir, masih jauh dan Putri kembali mengingatkan bapaknya buat menurunkan Kami di Goa Buniayu. Gak lucu kan kalo Kami ujungnya malah ngadirin pesta pernikahan orang yang gak dikenal bukan berpetualang di Goa. ^^

Sudah lebih dari satu jam Kami berada di mobil Pick Up ini, tiba-tiba Pak Sopir meminggirkan mobilnya ke depan pangkalan ojek yang berada di samping sebuah gang. Kami pun turun dan memberikan uang Rp. 40.000,00 ke Pak Sopir dan mengucapkan terima kasih. Setelah mobil pick up itu pergi, Kami pun bingung. Kok gak ada tanda-tanda Goa nya yaahh..

Ditengah kebingungan Kami, seorang Bapak yang memiliki warung di dekat pangkalan Ojek tersebut keluar dan bertanya kepada Kami mau kemana. Kami bilang, Kami mau ke Goa Buniayu dan Kami bertanya apakah itu gang menuju Goanya. Kemudian bapaknya bilang, bukan. Goa Buniayu masih agak jauh dan masuk ke hutan. OMG! Bapak tersebut pun berbaik hati untuk mengantarkan Kami kesana, dengan ongkos Rp 7.000,00.

Masjid tempat shalat Shubuh
Mendengar adzan Shubuh, akhirnya Kami memutuskan untuk shalat lebih dahulu di salah satu masjid di dekat sana, Masjid Darul Amanah. Setelah selesai shalat Shubuh berjamaah, Kami kembali menuju warung Bapak tadi (Lupa nama bapaknya). Sebelum berangkat menuju Goa Buniayu, Kami menyempatkan diri membeli beberapa snack di warung Bapak tersebut. Lalu berangkatlah Kami ke tujuan Kami dengan naik motor gonceng 3 (1 sopir, 2 penumpang).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: