Banyak orang yang bilang mengenal diriku tapi nyatanya tidak
mengenal diriku.
Diriku ini persis sama seperti bawang merah. Kamu tidak akan
tahu apa yang akan kamu temui. Kamu tidak akan pernah bisa langsung mengenalku
secara utuh. Kamu harus mengupas satu per satu lapisannya. Kenalnya kamu
denganku tergantung seberapa kuat kamu menahan air mata selama mengupas bawang
tersebut.
Satu hal yang harus kamu tahu, bagiku “Ketika kamu harus mau
mengakui dirimu itu gimana, saat itulah kamu harus siap untuk kehilangan. Entah
itu berupa beban ataupun seseorang.” (Rini, 2013).
Nah, sekarang timbul pertanyaan, "Beranikah aku untuk kehilangan seseorang? Percayakah aku terhadap orang itu untuk menceritakan kisahku yang tidak banyak diketahui orang? Dan seberapa yakinkah aku terhadap orang itu akan bertahan denganku setelah mengetahui diriku?". Jawabannya akan terlihat dari seberapa banyak aku mengakui diriku di depanmu. ^^
Intinya siy, balik lagi, sepertinya semua masalah berasal dari aku.
Nah, sekarang timbul pertanyaan, "Beranikah aku untuk kehilangan seseorang? Percayakah aku terhadap orang itu untuk menceritakan kisahku yang tidak banyak diketahui orang? Dan seberapa yakinkah aku terhadap orang itu akan bertahan denganku setelah mengetahui diriku?". Jawabannya akan terlihat dari seberapa banyak aku mengakui diriku di depanmu. ^^
Intinya siy, balik lagi, sepertinya semua masalah berasal dari aku.
0 comments:
Post a Comment