Hm, Akhirnya tibalah di penghujung perjalananku. Aku tak
menyangka begitu beratnya hari ini meninggalkan desa kecil ini. Begitu banyak dan begitu indah. Tetapi aku
sudah memutuskan, dan sesuai dengan prinsipku semua keputusan yang telah aku buat harus aku tanggung resikonya
sepahit apapun itu.
Paginya, tepat tanggal 15 Agustus 2011, selesai mandi,
aku kembali duduk digubuk dekat warung bu Wawa memandang keindahan sunrise terakhirku di Nganget tahun ini.
Sinar mataharinya terasa lebih hangat dari
sebelumnya. Aku pun bergegas berkeliling desa seorang diri untuk pamitan
kepada warga Nganget.
Pelukan hangat itu kembali kurasakan, ciuman hangat itu
juga, dan doa yang dipanjatkan untukku sangatlah banyak hingga rasanya ingin
sekali aku membiarkan buliran air mata ini mengalir. Tetapi aku sudah bertekad,
tidak akan ada air mata untuk perpisahan
kali ini di depan mereka. Sangat ku ingat jelas petuah-petuah mereka, sangat
kuingat jelas pula kehangatan pelukan dan bulir-bulir air mata mereka ketika
aku berpamitan. Ku peluk erat beberapa ibu dan mbah di panti seolah ingin
memuaskan emosiku.
2 comments:
ghuwaa Rinii, aku terharuu ><
aku jadi inget IWC lagi nih Y.Y
pertama, aku mau ngucapin makasih banget, nama aku disebut.. ayeee :D
kedua, aku pengen ngeliat kamu nangis :P :P :P
hahaha... Maaf komennya geje, aku males melow melow ^^V
pengen ngeliat aku nangis? Hm,,, semoga kamu beruntung.. ^^
Post a Comment